Salah satu peristiwa paling bersejarah di indonesia adalah sumpah pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober disetiap tahunnya. Di dalamnya berisikan mengenai janji para pemuda Indonesia untuk mencintai tanah air, bangsa dan bahasanya yakni Indonesia. Oleh karena itu sudah seharusnya segenap rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hariSumpah Pemuda dan juga memperingati jasa para pemuda Indonesia yang telah berjuang bagi kemerdekaan Indonesia. Proses ini merupakan buah dari perjuangan para pemuda yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu. Kondisi inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup bangsa Indonesia.
Awalnya, pada Kongres I bangsa Indonesia dahulu masih bersifat kesukuan. Lalu, dilakukan pertemuan perwakilan antar daerah. Pada Kongres II, pertemuan ini membuahkan hasil dan akhirnya tercetuskanlah Sumpah Pemuda itu. Dari sinilah, benih-benih persatuan antar pemuda Indonesia tumbuh. Rumusan sumpah pemuda ditulis oleh Moehammad Yamin. Salah satu dari tiga butir deklarasi itu adalah mengenai bahasa. Karna saat itu bahasa Indonesia diresmikan menjadi bahasa negara dan menjadi bahasa persatuan dari sekian ratus bahasa daerah.
Banyak dari kita yag masih tak peduli dengan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Bahkan sampai sekarang kita masih terjajahtapi kita tidak menyadarinya. Hampir seluruh pemuda Indonesia terjajah dengan teknologi yang ada. Kita bahkan egois dengan tidak menimbang-nimbang pendapat orang lain di sekitar kita dan mengabaikan eksistensi yang ada. Kita berpikir, apa yang kita lakukan adalah hal yang terbaik. Jika kita tidak memperbaikinya mulai dari sekarang apa yang akan terjadi pada generasi pemuda selanjutnya?. Para pemudaku, jadikanlah bangsa Indonesia bangsa yang pondasinya kuat karena pemuda di dalamnya bersatu untuk menjadikan Indonesia lebih baik dari sebelumnya
Kontroversi mengenai vaksin MR (Measles Rubella) akhir-akhir ini sempat menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya kesimpangsiuran mengenai halal-tidaknya vaksin tersebut. Sehingga beberapa masyarakat enggan untuk melakukan vaksinasi karena menganggap vaksin tersebut tidak halal. Vaksin MR sendiri merupakan vaksin campak dan rubella yang diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh virus campak maupun virus rubella (campak Jerman), yang sifatnya menular.
Dikutip dari sebuah koran online (Kompas.com), Menteri Kesehatan Nila F Moeloek meminta kepada masyarakat Indonesia tidak egois dalam mengambil keputusan untuk melakukan vaksin Measles Rubella (MR). Beliau menegaskan bahwa campak dan rubella merupakan penyakit yang sangat menular, terutama pada ibu hamil, sehingga dapat merugikan orang sekitar. Terlebih campak dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan pada tingkat yang lebih parah dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti infeksi telinga, diare, pneumonia, kerusakan otak, bahkan kematian.
Program vaksin MR dan imunisasi rutin pada anak-anak adalah salah satu program yang menjadi prioritas pemerintah di bidang kesehatan untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak Indonesia dan sebagai wujud pengendalian terhadap penyakit campak dan rubella yang dulu sempat mewabah di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua. “Tolong ingat pada waktu kejadian Asmat. Campak begitu banyak karena cakupan imunisasinya rendah, daerahnya sulit dan beberapa ratus yang meninggal dari itu,” kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dilansir dari situs Kompas.com. Oleh sebab itu, beliau berharap publik dapat mempertimbangkan hal tersebut demi kepentingan bersama.
Meskipun demikian, masih ada segelintir masyarakat yang enggan untuk melakukan vaksin MR dengan alasan belum butuh atau tidak dalam keadaan darurat, terlebih mereka masih ragu mengenai kehalalan dari vaksin tersebut. Hingga pada akhirnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan Fatwa Nomor 33 Tahun 2018 tentang Penggunaan Vaksin MR dari Serum Institute of India (SSI) untuk Imunisasi. Dalam fatwa itu disebutkan vaksin MR buatan SSI haram tapi boleh digunakan karena dalam keadaan terpaksa. Lebih lengkapnya, isi dari fatwa tersebut dapat dilihat di bagian bawah artikel (terlampir).
Adapun drg.Fuad Husain Akbar, M.Kes., Ph.D yang merupakan Dosen Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat Universitas Hasanuddin, berpendapat bahwa berbicara mengenai vaksin tentunya dapat dilihat dari beberapa aspek. Dari aspek kesehatan, proses vaksinasi memang bermanfaat dan sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit yang berbahaya terutama pada anak-anak dan ibu hamil. Namun ketika berbicara mengenai isi atau kandungan dari vaksin tersebut, tidak terlepas dari apakah vaksin tersebut mengandung bahan yang halal atau haram. Oleh karena itu, dibutuhkan regulasi atau kebijakan dari pemerintah dalam pemilihan jenis vaksin yang digunakan. “Sebaiknya pemerintah meninjau kembali dan mampu memilih jenis vaksin yang dapat digunakan oleh semua kalangan. Terlebih hal ini tidak hanya berkaitan dengan masalah kesehatan tapi juga menyangkut aqidah umat muslim yang tentunya tidak dapat ditawar. Jangan sampai terdapat pihak tertentu yang sengaja mengambil keuntungan dari masalah ini,” tutur beliau.
Selain itu, saat diinterview (Selasa,09/10) beliau sempat mengungkapkan bahwa ketika kita berbicara mengenai konsep kesehatan masyarakat, maka hal yang juga perlu kita perhatikan adalah apakah masalah tersebut termasuk dalam Public Good atau Private Good, dengan kata lain apakah masalah tersebut hanya menyangkut individu saja ataukah mencakup masyarakat luas (populasi). “Secara pribadi, menurut saya masalah vaksin MR ini termasuk dalam Public Good, karena ketika seorang individu menderita penyakit tersebut maka dapat menularkan ke individu lain atau menjadi faktor pembawa penyakit, sekalipun kepada masyarakat yang telah melakukan vaksin,” ungkapnya.
“Oleh karena itu, seperti yang telah saya katakan sebelumnya, pemerintah harus terus melakukan peninjauan terhadap masalah vaksin ini. Adapun mengenai fatwa yang dikeluarkan oleh MUI, tentunya fatwa tersebut merupakan hasil dari kajian dari berbagai sumber dan dengan mempertimbangkan segala aspek. Jadi, saya harap kedepannya pemerintah Indonesia mampu menemukan atau memilih jenis vaksin yang tidak hanya menguntungkan satu pihak saja tapi semua kalangan,” tutupnya.
Penulis: Teamwork Advokasi BEM
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin telah mengadakan Latihan Kader (LKMM-TD) mahasiswa yang dilaksakan pada 6-7 oktober 2018 bertempat di Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS. Kegiatan Latihan Kader (LKMM-TD) merupakan program kerja yang diselenggarakan oleh BEM dengan maksud memberikan pengetahuan dasar-dasar kepemimpinan dan manajemen mahasiswa yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan peran dan fungsi mahasiswa, menumbuhkan semangat intelektualitas dan kreativitas dalam bermahasiswa, menumbuhkan potensi kepemimpinan dan manajemen mahasiswa serta menumbukan spirit keorganisasian dalam aktivitas akademik.
Kegiatan Latihan Kader (LKMM-TD) dibuka secara resmi oleh Kasubag Kemahasiswaan Bapak Jamaluddin S.Sos. Selama kegiatan berlangsung terdapat beberapa hambatan kecil namun masih dapat teratasi karena arahan steering committee serta kerja sama yang baik antara panitia pelaksana, menurut Muh. Izzah Abdillah selaku ketua panitia pelaksana Latihan Kader (LKMM-TD)
Kegiatan LKMM-TD diikuti oleh beberapa keluarga mahasiswa 2015 dan 2016. Dengan materi yang disampaikan antara lain; dasar-dasar logika dan filsafat ilmu, retorika dan komunikasi massa, manajemen waktu, administrasi dan kesekretarian, pemimpin dan kepemimpinan, metode pemecahan masalah dan strategi pengambilan keputusan, peran perguruan tinggi dalam proses pembangunan bangsa, alternatif pergerakan mahasiswa serta wawasan kesehatan. Materi-materi tersebut diharapkan dapat meningkatkan soft skill peserta terkhusus mengenai wawasan kemahasiswaan, kepemimpinan dan manajemen waktu.
Pendidikan merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam kehidupan setiap individu karena menjadi wadah untuk meningkatkan kecerdasan intelektual, potensi diri, keterampilan serta dapat membentuk pribadi yang bertanggung jawab. Ekstrakurikuler dapat menjadi wadah dalam memperoleh pendidikan di luar mata pelajaran formal yang melatih softskill berdasarkan bakat dan minat seseorang.
Berdasarkan perkembangan yang dibutuhkan mahasiswa dalam tiap harinya, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin mengadakan ekstrakurikuler yang diperuntukan bagi mahasiswa untuk terus membentuk potensi diri yang dapat dijadikan sebagai kegiatan postif dengan memfasilitasi minat dan bakat keluarga mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.. Selain itu, ekstrakurikuler yang diadakan merupakan langkah nyata dalam layanan pendidikan, menghasilkan mahasiswa yang dapat berkontribusi terhadap diri sendiri, keluarga dan bangsa.
Ekstrakurikuler pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, diadakan setiap minggu pada hari jum’at dan sabtu, dengan berbagai unit yang diwadahi seperti olahraga bulutangkis, futsal, basket, tenis meja, seni tari serta fotografi. Ekstrakurikuler diadakan di kampus, tetapi untuk ekstrakurikuler seperti olahraga futsal dan basket diadakan di luar wilayah kampus dikarenakan memerlukan tempat yang lebih luas. “Ekstrakurikuler diadakan dengan harapan, agar mahasiswa dapat mengembangkan minat dan bakatnya di luar bangku kuliah serta memenuhi mata kuliah kokurikuler,” terang Erwin Gunawan sebagai Ketua Bidang IV Badan Mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.
Banyak hal positif yang bisa didapatkan dari ektrakulikuler, bagi Andi Isma Nadia sebagai keluarga mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler berbendapat bahwa, “Ekstrakurikuler dapat menjadi sarana yang sangat bermanfaat seperti mengembangkan bakat serta menjalin relasi kekeluargaan dengan berbagi angkatan.”
Dari berbagai kegiatan ekstrakurikuler, diharapkan mahasiswa dapat merasakan efek yang diperoleh dengan mengisi waktu luang untuk hal yang bermanfaat tanpa melupakan tugas utama mahasiswa dalam menimbang ilmu di bangku kuliah.
Jiwa yang sehat terdapat dalam raga yang kuat. Semangat!
Sarana untuk memberikan pengetahuan serta pendidikan dalam pembentukan karakter adalah melalui organisasi. Pada jenjang pendidikan tinggi yakni perguruan tinggi, LD dikenal dengan nama Latihan Dasar bisa menjadi ajang orientasi dalam membentuk karakter, memiliki peran untuk melakukan pembinaan intelektual dan mental mahasiswa. Latihan dasar (LD) merupakan suatu kegiatan rutin yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin di setiap tahunnya yang terdiri dari Latihan Dasar I dan Latihan Dasar II. Kegiatan ini diadakan untuk menyambut kedatangan para mahasiswa baru yang bergabung menjadi bagian dari prodi Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.
Kegiatan Latihan Dasar yang diselenggarakan merupakan program kerja Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Bidang I Pendidikan dan Pelatihan dengan harapan dapat memenuhi tujuan sesuai SOP. Tujuan dari Latihan Dasar II yaitu; Mengarahkan dan membimbing mahasiswa baru dalam beradaptasi dengan lingkungan kampus, menumbuhkan semangat bermahasiswa, terwujudnya hubungan yang harmonis antara Keluarga Mahasiswa FKG Unhas dan Mahasiswa baru serta melakukan identifikasi potensi kader.
Kegiatan Latihan Dasar II direncanakan akan dilaksanan pada bulan oktober 2018 mendatang di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, dengan peserta yang merupakan mahasiswa baru angkatan 2018 yang dinyatakan telah Lulus Latihan Dasar I. “Melalui ajang ini diharapkan dapat menjadi metode untuk dilakukannya regenerasi kader untuk melanjutkan kepengurusan lembaga dimasa mendatang,” tutur Haritza Maruf sebagai anggota Bidang I Badan Eksekutif Mahasiswa. Selain itu juga menurut anggota Bidang I lainnya, A. Umar Jufri “Saya berharap dengan dilaksanakannya LD II, mahasiswa baru dapat beradaptasi di lingkungan kampus dan menumbuhkan semangat bermahasiswa. Adaptasi awal bagi mereka menjadi hal yang krusial karena akan menentukan banyak hal dalam kehidupan berkemahasiswaannya mulai dari konsep belajar, menentukan sikap hingga cara bergaul. Di sisi lain, semangat bermahasiswa juga melandasi identifikasi potensi-potensi bakat dan minat belajar mahasiswa baru sehingga kedepannya mereka dapat bersaing secara lokal bahkan global sebagai seorang agent of change.“
Semoga Kegiatan Latihan Dasar II dapat dilaksanakan dengan lancar, melahirkan mahasiswa yang kaya identitas, tinggi kreativitas dan berhamburan militansi.
Semangat Berlembaga!
Beberapa bulan terakhir, berbagai stasiun tv, surat kabar, berita online dan media massa lainnya marak memberitakan mengenai inflasi yang terjadi di Indonesia. Inflasi merupakan suatu keadaan naiknya harga-harga barang umum secara terus-menerus dalam kurun waktu tertentu disebabkan karena tidak seimbangnya arus uang dan barang. Salah satu hal yang sangat terlihat dengan proses inflasi ini adalah nilai tukar rupiah yang semakin merosot.
Nilai Tukar Rupiah Menurun, Maksudnya Bagaimana?
Mungkin sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum mengerti dengan penurunan nilai tukar rupiah. Kalau di awal tahun 2018 lalu nilai tukar Rupiah terhadap USD adalah Rp 13.500, dan pada bulan Agustus 2018 adalah Rp 14.400, kenapa dikatakan turun ya???
Ketika kita berbicara mengenai mata uang suatu negara, maka kita pasti membandingkannya dengan mata uang negara lain. Biasanya yang jadi patokan adalah mata uang Dolar Amerika Serikat atau US Dollar (USD). Jadi, ketika nilai tukar rupiah terhadap USD adalah Rp 13.500, maksudnya adalah dengan uang 13.500 kita dapat memperoleh 1 USD. Seperti yang telah diberitakan oleh berbagai media massa, nilai tukar rupiah terhadap USD di awal tahun 2018 adalah Rp 13.500 sedangkan pada bulan Agustus menjadi Rp 14.400. Nah, dari sini kita dapat melihat bahwa di awal tahun dengan uang Rp 13.500 saja kita dapat memperoleh 1 USD namun pada bulan Agustus untuk memperoleh 1 USD kita harus mengeluarkan uang sebesar Rp 14.400, sehingga dikatakan bahwa nilai tukar rupiah menurun atau dapat diakatakan melemah terhadap mata uang asing dalam hal ini USD.
Dalam bahasa ekonomi, penurunan nilai tukar mata uang dapat diistilahkan sebagai “depresiasi”. Jika salah satu mata uang mengalami depresiasi, pastinya yang satu lagi mengalami kenaikan atau istilah yang lebih tepat adalah “apresiasi”. Dalam hal ini, USD mengalami apreasiasi atau penguatan terhadap nilai mata uang Rupiah. Nah, pada tahun 2018 ini, sebetulnya agak kurang tepat jika kita mempertanyakan “kenapa Rupiah bisa menurun?”, karena sebetulnya bukan Rupiah yang melemah, tapi Dolar AS yang menguat. Kenaikan nilai Dolar AS inilah yang menjadi pemicu awal depresiasi nilai mata uang berbagai negara, termasuk Rupiah Indonesia. Hampir semua mata uang negara lain terdepresiasi terhadap nilai USD. Beberapa data menunjukkan bahwa sejak awal Maret sampai awal Juli 2018, mata uang Singapura (SGD) terdepresiasi 3.22%, Yen Jepang (JPY) terdepresiasi sebesar 4.17%, bahkan Euro (EUR) dan Pound sterling (GBP) juga terdepresiasi masing-masing 4.54% dan 4.76%. Jadi bisa dilihat bahwa mata uang berbagai negara juga mengalami hal yang sama seperti negara kita, termasuk negara-negara yang ekonominya sudah sangat maju sekalipun juga terkena dampak depresiasi pada mata uang USD (Zenius.net, 31/07).
USD menguat Rupiah melemah, Kronologinya???
Dilansir dalam sebuah situs online (zenius.net), menguatnya nilai mata uang USD terhadap mata uang negara lain termasuk Indonesia terjadi karena adanya perang dagang antara Amerika Serikat (negara dengan perekonomian terbesar di dunia) dan Tiongkok yang merupakan negara dengan perekonomian nomor 2 terbesar di dunia. Jadi, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kemerosotan nilai Rupiah ini tidak hanya disebabkan oleh masalah internal (dari dalam negara itu sendiri) tapi juga disebabkan oleh kenaikan suku bunga USD sebagai salah satu strategi perang dagang AS melawan Tiongkok yang memicu para pemilik modal untuk menjual, menukarkan kekayaannya dalam bentuk Rupiah menjadi berbentuk Dolar Amerika.
Hal serupa juga disampaikan oleh DR.M. Ma’ruf Idris MT. MM selaku Pembina Yayasan STIEM Bongaya. Beliau mengatakan bahwa “Inflasi yang terjadi ini bersifat multifaktor, bukan semata-mata karena persoalan dalam negeri tetapi dari luar juga, terutama embargo dagang antara Amerika dan Cina, itu menyebabkan gejolak dalam kondisi ekonomi secara global.”
Dampaknya bagi Indonesia?
Penurunan nilai mata uang rupiah ini dapat berdampak buruk terhadap perekonomian yang ada di Indonesia berupa:
Investor asing kabur karena mengalihkan kekayaannya dalam bentuk USD
Utang negara jadi lebih besar dari prediksi sebelumnya
Daya konsumsi masyarakat bagi barang impor jadi menurun
Lalu, bagaimana dengan dampaknya terhadap dunia kesehatan? Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa, inflasi merupakan suatu kondisi dimana harga barang-barang mengalami kenaikan. Bahan dan alat yang digunakan dalam praktik kedokteran umum maupun kedokteran gigi juga dapat mengalami kenaikan harga sebagai imbas dari inflasi tersebut. Namun, kenaikan harga ini tidak berlaku untuk semua barang atau alat-alat kedokteran. Dalam dunia kesehatan sendiri juga tidak terlepas dari adanya para pelaku ekonomi, seperti para investor atau pemilik modal, konsumen dan penyedia layanan jasa. Dampak inlflasi terhadap dunia kesehatan mungkin tidak terlalu nampak bila dibandingkan dengan sektor lainnya. Sehingga pengetahuan atau informasi mengenai inflasi ini kurang menjadi perhatian bagi para tenaga medis.
Sebagai salah satu pelaku ekonomi, dalam hal ini yaitu sebagai konsumen, kita dapat turut berkontribusi untuk mengendalikan inflasi yang saat ini terjadi. Hal yang dapat kita lakukan, antara lain dengan berbelanja sesuai kebutuhan dan menggunakan produk dalam negeri. “Jangan terlalu konsumtif dalam menggunakan suatu produk, fokus penggunaan ke barang lokal dan kurangi penggunaan barang import.Kurangi pembelanjaan barang import, permintaan barang import tinggi yah, hasilnya pedagang akan hubungi produsen untuk mendapat produk itu, jika terlalu banyak penggunaan barang import, maka Indonesia harus belanja dollar dalam jumlah banyak”, tutur bapak DR.M. Ma’ruf Idris MT. MM saat diinterview di kediamannya Jumat lalu (30/11). “Adapun untuk pemerintah, harus membuat produk yg menarik secara lokal, untuk menekan perilaku konsumptif import dari masyarakat,” tambahnya.
Mari Cintai Produk dalam Negeri!
Berkontribusi tanpa harap balas budi
Bersatu dalam beda, membahu dalam kerja
Kerja Kita Prestasi Bangsa!
Sumber:
Penulis: Teamwork Advokasi BEM FKG-UH
Makassar – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin mengadakan kegiatan Bakti Sosial Kota dengan tema “aksi nyata demi senyum sehat di Kota Angin Mamiri”. Kegiatan Baksos Kota dilaksanakan di Kecamatan Manggala tepatnya pada 6 SD , SD Inpres Manggala, SD Inpres Kassi, SD Inpres Perumnas Antang, SD Inpres Bangkala III, SD Inpres Bangkala II serta SD Inpres Parinring. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 15 – 17 NOVEMBER 2018 yang dirangkaikan dengan kegiatan donor darah yang telah berlangsung di Ruang Molar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.
Bakti Sosial Kota merupakan perwujudan kegiatan yang diadakan berdasarkan pada tridarma perguruan tinggi poin ketiga yaitu pengabdian. Melalui kegiatan Bakti Sosial Kota Badan Eksekutif Mahasiswa FKG UNHAS ingin meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat melalui pengabdian pada masyarakat dengan mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan yang telah diperoleh di jenjang perguruan tinggi. Selain itu, relawan yang terlibat dalam kegiatan Bakti Sosial Kota merupakan bagian dari keluarga mahasiswa FKG UNHAS.
Kegiatan Bakti Sosial Kota meliputi kegiatan donor darah, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, sikat gigi bersama dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut. Konsep yang diusung pada kegiatan ini yaitu mengajak masyarakat khususnya anak-anak sekolah dasar untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut melalui pengalaman yang menyenangkan.
Dengan diadakannya kegiatan Bakti Sosial Kota diharapkan dapat bermanfaat baik untuk anak-anak sekolah dasar maupun untuk semua pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini. Serta, semoga kegiatan ini dapat terus dilaksanakan dimasa yang akan datang demi tetap terjaganya kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
Kurangnya minat dan motivasi mahasiswa dalam mengikuti organisasi serta berperan dalam bidang akademik menjadi faktor pertimbangan sehingga Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin mengadakan “Seminar Keilmiahan ODONTOGENSIS”. Dengan pencapaian tiap mahasiswa mampu menyeimbangkan antara kecerdasan akademik dengan kecakapan dalam mengembangkan organisasi.
Seminar keilmiahan odontogenesis merupakan kepanjangan dari “Orientasi dan Pengolahan Potensi Diri Sebagai Wujud Implementasi Tombak Generasi Penuh Prestasi”, yang memiliki makna masuknya mahasiswa sebagai aktivis disuatu organisasi dapat memberikan pengetahuan-pengetahuan yang tidak bisa didapatkan di bangku perkuliahan sehingga kecerdasan akademik dapat seimbang. Organisasi merupakan salah satu wadah dimana seorang mahasiswa dapat belajar bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik, khususnya pemimpin untuk dirinya sendiri. Organisasi juga mengajarkan tentang manajemen waktu sehingga bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Output yang diinginkan dari mengikuti organisasi adalah bagaimana menjadi seorang dokter gigi yang baik dan berkualitas dalam hard skill maupun soft skill yang pasti akan butuhkan dikehidupan ke depannya.
Seminar keilmiahan odontogenesis dilaksanakan pada tanggal 3 november 2018 bertempat di ruang molar FKG UNHAS. Dengan peserta kegiatan sebanyak 120 orang yang merupakan mahasiswa preklinik dari angkatan 2018, 2017, 2016 serta 2015. Materi dalam seminar keilmiahan odontogenesis dibawakan oleh Erwin Gunawan, Muh. Fadil Hidayat, Muh. Hidayat Syahruddin. Ketiga pemateri di atas merupakan mahasiswa yang berprestasi dan mampu mengembangkan potensi dibidang yang mereka gemari, terkhusus pada pengembangan soft skill. Ketiga pemateri merupakan cerminan mahasiswa yang produktif karena tidak hanya berprestasi di bangku perkuliahan melainkan juga mampu mengimbanginya dengan kepatuhan berorganisasi. Bahwa mahasiswa yang cerdas bukan hanya IPK yang tinggi melainkan mampu beradaptasi terhadap semua jenis perubahan yang ada dan menjadikannya sebuah peluang untuk memantaskan diri pada prestasi yang lebih cemerlang.
Melalui seminar keilmiahan odontogenesis diharapkan para peserta dapat menentukan keputusan serta menyusun kembali pola pikir yang efektif, cerdas dan efisien untuk meningkatkan soft skill melalui pengembangan potensi diri dalam akademik dan organisasi
Bakat merupakan kemampuan dasar yang ada di dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir. Bakat perlu dikembangkan dan dilatih agar berkembang menjadi suatu keahlian, kecakapan, dan keterampilan khusus tersebut yang dapat mengantarkan individu meraih kesuksesan, khususnya dalam berbagai cabang olahraga. Oleh karena itu, kegiatan Dental Cup ini diadakan sebagai sarana Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin untuk menyalurkan minat, bakat, dan potensi yang dimiliki, dalam berbagai cabang olahraga dan seni. Selain itu, melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat mempererat tali silahturahmi antarsesama Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. Adapun tema dari kegiatan ini yaitu Implementasi Potensi Minat dan Bakat dalam Semangat Sportifitas, juga tujuan dari diadakannya kegiatan ini adalah sebagai aktualisasi bakat Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin dalam bidang olahraga.
Kegiatan Dental Cup yang dipimpin oleh saudara Muh. Aulia Ramadhan selaku ketua panitia ini dilaksanakan pada tanggal 6-9 Desember 2018 dan bertempat di Dafest dan Ruang Molar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah Keluarga Mahasiswa dan Civitas Akademika Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. Selama kegiatan berlangsung terdapat beberapa hambatan kecil seperti kurang koordinasi antar panitia, jadwal tidak sesuai dengan rundown acara, dan banyak peserta/tim yang terlambat. Muh.Aulia Ramadhan selaku ketua panitia memberikan solusi agar kedepannya kegiatan ini menjalin koordinasi yg baik antar panitia, mengingatkan jadwal kepada peserta 2/3 hari sebelum acara agar sesuai dengan rundown acara dan peserta datang tepat waktu.
Diposkan dalam Bidang 4 (Minat dan Bakat). Markahi permalink.