Beasiswa merupakan bantuan yang diberikan (berupa dana) untuk mendukung biaya yang harus dikeluarkan oleh siswa selama studi mereka di tempat studi. Beasiswa terbagi menjadi beberapa jenis. Oleh karena itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin (BEM FKG Unhas) menyelenggarakan seminar beasiswa dengan tema “Menciptakan Progresivitas dalam Menunjang Akademik sehingga Melahirkan Produktivitas Berlembaga”. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (16/11) ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kemitraan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, Dr. drg. Eddy Heriyanto Habar, Sp.Ort(K). Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Molar FKG Unhas dengan diikuti oleh peserta dari angkatan 2017, 2018, dan 2019.
Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Kepala Bagian Kesejahteraan Mahasiswa Universitas Hasanuddin, Sampara Syarifuddin, ST. Beliau menjelaskan tentang berbagai jenis beasiswa yang dapat diajukan oleh mahasiswa Universitas Hasanuddin. Selain itu, panitia penyelenggara turut menghadirkan beberapa perwakilan mahasiswa FKG Unhas yang menerima beasiswa dari instansi tertentu dengan tujuan untuk membagi pengalaman mereka tentang cara-cara atau hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengajukan beasiswa.
Melalui seminar beasiswa, diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa tentang jenis-jenis dan benefit beasiswa yang dapat diajukan sehingga memotivasi mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa tersebut. “Diharapkan dengan adanya seminar beasiswa ini dapat membuktikan bahwa BEM FKG Unhas tidak hanya mewadahi mahasiswa FKG Unhas dalam bidang manajemen keorganisasian melainkan mewadahi dalam bidang akademik juga,” tutur Ketua BEM FKG Unhas, Muhammad Ihsan.
Penulis: Beatriz Tresna
Team Work Advokasi BEM Unhas kembali melakukan beberapa usulan kepada pihak kampus yang terkait dengan sarana dan prasarana kampus. Beberapa hal yang diajukan tentu berdasarkan dari respon yang diberikan terlebih dahulu oleh mahasiswa fakultas kedokteran gigi sendiri, respon mahasiswa tersebut yang dibuat dalam bentuk kuisioner terhadap fasilitas kampus yang ada sekarang ini.
Tentunya sebagai mahasiswa ingin terus melihat adanya perubahan yang diadakan oleh pihak fakultas untuk menunjang proses pembelajaran yang lebih baik. Pengadaan kuisioner yang dianggap efektif untuk mengumpulkan sebuah data yang akan di advokasikan kepada pihak fakultas, beberapa hal penting yang diajukan untuk dilakukannya perubahan seperti:
1. Parkiran
Parkiran di FKG khususnya parkiran motor menjadi keluhan mahasiswa dikarenakan kurang memadai. Hal tersebut diakibatkan karena banyaknya mahasiswa lain yang memarkir kendaraan sehingga menambah volume kendaraan, minimnya pengawasan dari petugas mengakibatkan kondisi parkiran menjadi sempit. Adapun respon yang diberikan oleh pihak fakultas adalah akan membenahi dengan melakukan pengadaan stiker khusus mahasiswa FKG yang akan dikoordinasikan oleh pihak petugas keamanaan, hal tersebut akan terus dikaji kembali untuk melihat keefektifannya.
2. Toilet
Sarana kedua yang menjadi keluhan mahasiswa adalah toilet yang ada dikampus, di FKG terdapat tiga toilet yang berada pada lantai satu, dua dan tiga. Namun kondisi toilet yang seharusnya membuat mahasiswa nyaman jusrtru sebaliknya memberikan keluhan dikarenakan pada toilet lantai satu kebersihan sangat buruk ditambah westafel yang bocor disertai adanya bau yang tidak sedap, sedangkan pada toilet lantai dua tidak dapat digunakan karena sering terkunci, dan pada lantai tiga, toilet juga cepat terkunci sehingga membuat mahasiswa gerah. Pihak fakultas pun sudah merespon advokasi yang telah dilakukan dan akan dilakukan pembenahan secepat mungkin.
3. Ruangan tutorial
Tutorial merupakan aktivitas yang wajib dilakukan oleh mahasiswa FKG, namun pada pelaksanaannya terkadang membuat mahasiswa tidak efektif mengikuti kegiatan tutorial karena ruangan yang tidak memadai. Respon dari fakultas pun sudah ada dan semua akan dibenahi kembali namun bersifat bertahap mengingat ruangan yang besar dan jika direnovasi membutuhkan waktu yang cukup lama.
4. Fasilitas ruangan kelas
Ruangan kelas menjadi salah satu aspek yang sangat penting untuk dilakukan pembenahan dari tahun ketahun untuk meningkatkan proses belajar mengajar, salah satu yang menjadi sorotan tidak hanya di FKG namun kampus lain adalah sampah plastik yang menjadi sorotan, sampah memang menjadi salah satu yang sulit dihindari. Oleh karena itu pihak fakultas akan melakukan pembenahan yang sangat efektif untuk mengurangi sampah plastic yakni mengadakan dispenser di tiap kelas, sehingga dengan program tersebut akan meningkatkan kesadaran kepada mahasiswa FKG untuk lebih peduli terhadap kebersihan.
Keberhasilan sebuah program yang direncankan tentu akan melibatkan beberapa pihak maka dengan itu harapan mahasiswa tentunya agar seluruh fasilitias kampus dapat digunakan dan dinikmati oleh semua mahasiswa dan tidak menyimpang dari apa yang seharusnya dijalankan, team work BEM FKG Unhas akan terus melakukan pengkajian untuk terus mengadvokasikan aspirasi dari mahasiswa untuk meningkatkan sarana dan prasarana kampus.
Penulis: Priscilia Y. Sole
Pengembangan kemahasiswaan adalah suatu upaya yang dilakukan dengan penuh kesadaran, berencana, teratur, terarah, dan bertanggung jawab untuk mengembangkan sikap, kepribadian, pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam mendukung kegiatan kurikuler untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Salah satu bentuk upaya atau pengembangan tersebut adalah pemberian bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam manajemen organisasi mahasiswa. Untuk memberikan bekal dalam bidang mengelola organisasi mahasiswa di lingkungan kampus, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin (BEM FKG Unhas) kembali mengadakan Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD).
Kegiatan ini berlangsung selama 3(tiga) hari, termasuk pembukaan. Kegiatan ini dibagi menjadi 2(dua) gelombang, yakni gelombang pertama dimulai hari Jumat (25/10) hingga Minggu (27/10) yang diikuti oleh 49 peserta dengan mengusung tema “Eskalasi Progresivitas Lembaga di Era Revolusi Industri 4.0”, sedangkan gelombang kedua dimulai hari Jumat (22/11) hingga Minggu (24/11) diikuti oleh 30 peserta dengan tema “Aktualisasi Budaya Nalar Kritis: Melawan Hoax–Hulu Disintegrasi Bangsa”. Peserta yang boleh mengikuti kegiatan LKMM-TD ini merupakan peserta yang telah dinyatakan lulus tahap screening.
Kegiatan yang bertempat di Ruang Premolar FKG Unhas ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kemitraan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, Dr. drg. Eddy Heriyanto Habar, Sp.Ort(K). Dalam sambutannya, beliau memberikan berbagai wejangan tentang pentingnya mengikuti pelatihan serupa LKMM, antara lain untuk melatih jiwa kepemimpinan, membentuk karakter, mengembangkan kreativitas dalam berorganisasi, dan memberi bekal soft skill pada mahasiswa.
Melalui materi-materi yang disampaikan diharapkan peserta dalam terbekali prinsip-prinsip dasar berorganisasi dan kepemimpinan, serta terampil menyelenggarkan kegiatan kemahasiswaan dengan perencanaan yang sistematis. Secara lebih terperinci peserta diharapkan mampu memahami dasar-dasar logika; menerapkan kesadarannya dalam bernegara dan kecintaannya pada bangsa dan negara dalam berorganisasi; memahami konsep dan prinsip-prinsip dasar organisasi dan kepemimpinan; menguasai administrasi dan kesekretariatan; mampu mengambil keputusan secara tepat dan mampu mengelola konflik secara benar; dan yang terpenting sebagai mahasiswa kesehatan, peserta mampu lebih peka terhadap isu-isu kesehatan yang sedang terjadi.
Selain hal-hal di atas, melalui LKMM-TD, peserta juga dapat memperoleh ilmu tentang manajemen organisasi tingkat dasar, dimulai dari manajemen kelompok, manajemen kegiatan, manajemen waktu, hingga public speaking. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi diri peserta dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kemitraan FKG Unhas, Ketua BEM FKG Unhas, Ketua Maperwa FKG Unhas, steering committee, panitia, dan peserta LKMM-TD 2019.
Penulis: Beatriz Tresna
Pada Jumat, 18 Oktober 2019, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin (BEM FKG Unhas) kembali melaksanakan salah satu program kerjanya, yaitu bedah buku. Buku yang dipilih kali ini berjudul “Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat” yang ditulis oleh Mark Manson. Bedah buku ini dibawakan oleh Nur Raudhah Ihsaniyah Bialangi yang dilaksanakan di Ruang Premolar FKG Unhas dan diikuti oleh Keluarga Mahasiswa FKG Unhas angkatan 2016, 2017, dan 2018.
Pemateri, Ica Bialangi, memaparkan beberapa alasannya memilih buku berjumlah 224 halaman ini. Pertama, buku ini bisa mengajarkan kita tentang rahasia dari sedikit kunci kehidupan yang dapat kita pahami, seperti kehidupan yang baik bukan tentang memedulikan banyak hal, tetapi tentang memedulikan hal yang sederhana saja, hanya peduli tentang apa yang benar, mendesak, dan penting. Kedua, masa bodoh bukan berarti menjadi acuh tak acuh, masa bodoh berarti nyaman saat menjadi berbeda. Dan ketiga, untuk bisa mengatakan bodo amat pada kesulitan, pertama-tama kita harus peduli terhadap sesuatu yang jauh lebih penting dari kesulitan. “Satu kutipan yang bagus saya baca dibuku ini, yaitu “entah Anda sadari atau tidak, Anda selalu memilih sesuatu hal untuk diperhatikan”. Kutipan itu merupakan salah satu dari banyak kutipan yang menjadi alasan saya kenapa bisa tertarik menyelesaikan bacaan buku ini dan akhirnya dibedah,” jelas pemateri.
Menurut salah seorang peserta, Shafira Nurul Khaera, berdasarkan penjelasan pemateri tentang buku ini, ia sangat takjub dengan pemikiran dari penulis buku ini. “Sama seperti judulnya, buku ini menggambarkan seorang penulis yang extraordinary, berani melawan norma-norma yang ada demi untuk menjalani hidup yang baik menurutnya, berani menggagas pikirannya yang bahkan pikiran-pikiran itu tidak tergambarkan sebelumnya dari kebanyakan orang,” tutur Shafira.
Penulis: Beatriz Tresna